Cerita Dewasa Terhot 2016 Mbak Femi Yang Kesepian - Cerita ngentot terhot, Sebelumnya kisah sex yang pernah saya publish ialah
Cerita Dewasa Anisa Istri Muda Cantik Yang Bahagia. Cerita
sex terbaru, novel sex terlengkap, cerita dewasa terupdate, cerita
mesum terbaik, cerita ngentot terpopuler, cerita bokep terselubung,
cerita xxx terhot, cerita ml abg perawan, cerita porno janda binal |
Aku adalah seorang karyawan disebuah perusahaan swasta di bandung.
Bagian tempat aku berkerja hanya terdiri dari 8 orang, tapi walaupun
orangnya sedikit, bagianku punya seorang sekretaris bagian yg khusus
melayani administrasi bagianku. Sekretasi itu namanya Femi, tapi aku
biasanya manggil mbak Femi, soalnya memang dia lebih tua 1 tahun dari
aku.
Cerita Sex Terbaru 2016 Mbak Femi Yang Kesepian
|
Ilustrasi Foto Cewek Binal Hot Sexy Toge Gede Berpayudara Besar |
Novel Seks
- Mbak Femi adalah seorang wanita yg sangat menarik, tubuhnya tinggi
semampai, hampir setinggi aku, kulitnya putih bersih dengan bentuk body
aduhai. Payudaranya tdk terlalu besar, tapi kalu dilihat dari luar, aku
yakin buah dada itu pasti bulat sempurna dan kenyal, karena aku sering
melirik kearah payudaranya yg membusung menantang itu .
Kumpulan cerita sex terlengkap, cerita dewasa terhot, cerita
ngentot terbaru, cerita semi 2016, cerita selingkuh terkini, cerita
nyata perselingkuhan.
Satu lagi yg aku suka dari mbak Femi, rambut ikalnya. Entah mengapa aku
lebih tertarik dengan wanita yg berambut ikal, apalagi ditambah bibir
tipis mbak Femi yg sensual, membuat aku gak bosen-bosen memandang wanita
seksi itu.
Mbak Femi sebenarnya sudah menikah dan memiliki anak
1, tapi sayang suami mbak Femi, mas Anto adalah seorang pelaut di kapal
pesiar eropa, jadi mbak Femi sering ditinggal 6 sampai 8 bulan. Oh iya,
aku kenal baik dengan mas Anto, suaminya, karena beberapa kali saat mas
Anto kembali ke indonesia mbak Femi dan mas Anto mengajak aku
jalan-jalan.
Cerita dewasa terbaru ini berawal saat aku mau
mengeprint laporan pekerjaan. Karena printer diletakkan di meja mbak
Femi, maka aku berjalan menuju meja kerjanya. Tapi sebelum sampai ke
mejanya, aku melihat mbak Femi serius sekali membaca sebuah web site di
layar komputernya. Aku tertawa kecil dan kembali ke mejaku, aku gak mau
mengganggu mbak Femi, karena aku hafal betul web site yg sedang dibaca
mbak Femi adalah website kumpulan cerita-cerita erotis.
Kemudian aku menggoda mbak Femi dengan mengirim pesan YM ke dia :
“Hayo lagi baca apa ? Nakal Ya…” isi pesanku ke dia
Mbak Femi langsung membalikkan badannya dan memandang tajam kearahku, aku cuma tersenyum melihat wajah marah bercampur paniknya.
“Gak baca apa-apa. Mau tau aja nih !” jawab dia masih melalui YM
“Gak usah malu mbak, aku juga sering baca kok ” jawabku lagi
Dia kembali memandangku dari jauh dengan wajah cemberutnya.
“Mas Anto masih lama pulangnya ya ?” tanyaku lewat YM
“He-eh, aduh jadi malu gara-gara ketahuan” jawab Mbak Femi
“Mau dibantu gak ?” tanyaku menggoda
“Maksudnya ?” jawab dia
“Ya kan mbak kangen sama mas Anto, siapa tau saya bisa gantiin sementara ” jawabku nakal
“Maksudnya ?” tanya dia lagi, aku gak tau dia pura-pura ato bener-bener gak ngerti.
” kan saya laki-laki juga, mungkin bisa bantu mbak kayak yg di website” jawabku tambah nakal
Mbak Femi menatapku dengan pandangan marah kemudian menjawab
“Awas ya, nanti aku aduin ke mas Anto, nanti tau rasa kamu”
Aku cuma tertawa sambil menjawab
“He..he..he.. cuma becanda mbak”. Aku memang sebenernya cuma mau menggoda dia.
Setelah
chat itu, aku gak begitu memperhatikan mbak Femi karena pekerjaan ku
sangat bertumpuk waktu itu. Hingga seminggu kemudian mbak Femi mengirim
pesan YM ke komputerku.
“Yan, lagi sibuk banget ya ?” tanyanya melalui YM
“Iya nih mbak, kan deadline bulan depan” jawabku sekenanya, karena aku memang sedang sibuk mengerjakan tugasku yg bertumpuk.
“mmmmm…” jawabnya gak jelas.
Karena aneh atas jawabannya aku mengirim pesan “Ada apa mbak, apa ada masalah ?”
Agak lama dia mengirim jawaban “Rian, masih inget tawaran kamu waktu itu nggak ?”
Jujur
aku lupa sekali apa yg aku tawarkan, karena pikiranku penuh dengan
pekerjaanku. “Tawaran yg mana ya mbak, maaf aku lupa” jawabku
“Yg minggu lalu itu loh, katanya mau bantuin aku” jawabnya lagi.
Tapi karena aku bener-bener lupa, dengan polosnya aku jawab “Bantuin apa ya ?”
“Ya udah kalo udah lupa ” jawabnya singkat
Aku
berfikir keras, aku udah janji apa ya sama dia minggu lalu. Setelah
beberapa saat mengingat-ingat, aku terperangah sebentar, karena aku gak
duga becandaan aku minggu lalu jadi ditanggepin serius sama dia.
“Wah maaf mbak, yg web site waktu itu ya, beneran nih ?” tanyaku penuh selidik.
Agak lama aku menunggu jawaban sampai dia menjawab “Iya yg itu, mau nggak bantuin aku ?” tanyanya lagi.
Aku tersenyum kecil, mana ada sih cowok yg nolak tawaran kayak gini, apalagi dari mbak Femi yg cantik itu. Aku menjawab
“Wah gak usah ditanya mbak, trus gimana ?”
“Sabtu besok dateng ke rumahku ya, agak sore aja. Tapi awas, rahasia ya” jawabnya.
“OK” jawabku yg mengakhiri chat.
Hari
sabtu sekitar jam 4 aku sampai ke rumah Mbak Femi. Rumahnya sepi, aku
tdk melihat Ria anak mbak Femi yg baru berumur 4 tahun.
“Ria kemana mbak ?” tanyaku saat aku sudah duduk disofa ruang tengah rumahnya.
“Aku titipin kerumah neneknya” jawab dia sambil membawa minuman dari dapur.
Kemudian dia tersenyum nakal. Aku cuma tertawa kecil melihat tingkahnya.
Hari
itu mbak Femi seksi sekali, dia memakai kaos ketat warna putih dan
celana pendek warna krem. Aku gak pernah lihat dia berpakian seperti ini
sebelumnya, tapi aku pikir mungkin dia berpakaian begitu karena tau
tujuan aku datang kerumahnya sediki berbeda kali ini.
Setelah
menaruh minuman di meja, mbak Femi duduk di sofa kecil yg bersebrangan
dengan sofa panjang yg aku duduki. Sebenernya aku sedikit kecewa dia
pilih duduk disitu, tapi pikiran itu segera sirna karena aku sibuk
memperhatikan paha putihnya yg terpampang lebar karena celananya
tertarik keatas saat dia duduk. Ditambah dari kaus tipisnya, aku dapat
melihat bayangan bra kembang-kembang yg dikenakannya. K0ntolku terasa
mulai menegang karena memandang wanita minim pakaian ini.
Tapi
sayang mbak Femi sepertinya canggung. Setiap aku mulai berbicara yg agak
menyerempet, dia langsung membelokkan arah pembicaraan ke hal yg lain.
Wah gawat nih, pikirku, bisa gagal rencana karena mbak Femi takut
duluan.
Hingga satu saat mbak Femi terdiam, sepertinya dia
kehabisan kata-kata untuk membicarakan yg lain. Kesempatan itu aku
gunakan untuk duduk mendekatinya. Dari sofa yg masih terpisah, aku
pegang kedua tangannya sambil aku elus perlahan.
“Mbak..” kataku perlahan.
Mbak Femi cuma memandangku sambil tertunduk, ada sedikit rasa takut terpancar dari wajahnya.
“Mbak…” kataku lagi sambil menariknya untuk duduk disofa panjang bersamaku.
Mbak Femi mengikuti tarikan tanganku, masih sambil tertunduk antara takut dan malu.
Mbak
Femi duduk di pojok sofa, sedang aku duduk disebelahnya. Perlahan aku
cium kedua tangan, mbak Femi masih memandangku sambil menunduk. Aku tahu
sebenarnya mbak Femi mau, cuma takut karena ini pertama kali ada
laki-laki selain suaminya yg menyentuhnya.
Aku pegang kedua
pipinya dan aku angkat agar aku melihat wajahnya. Saat wajah kami saling
berhadapan aku melihat wajahnya seperti anak kecil yg sedang ketakutan.
Aku cium keningnya untuk menenangkannya. Sepertinya cukup berhasil,
wajahnya sedikit menurun ketegangannya. Aku cium keningnya sekali lagi
kemudian aku kecup kedua pipinya. Mbak Femi cuma diam sambil menutup
mata.
Aku kecup bibirnya sekali, tdk ada reaksi. Aku kecup sekali
lagi. Kali ini ada sedikit balasan. Yg ketiga kalinya aku cium bibirnya
agak lama. Mbak Femi sudah mulai berani, dia membalas ciumanku yg
berangsur liar. Saat aku beranikan memasukkan lidahku kemulutnya, dia
menyambut dengan liar, bahkan membalas memasukkan lidahnya bergantian.
Saat
ciumanku semakin liar, tak lupa tanganku mulai berkerja. Pertama-tama
tanganku memegang pinggangnya yg masih kecang, kemudian dari situ aku
elus punggungnya. Setelah itu aku mengelus perutnya, terasa perutnya
rata tanpa lemak walaupun dia pernah melahirkan 1 kali. Elusanku aku
turunkan ke pinggulnya. Kemudian mengikuti garis celana dalamnya, aku
sampai mengelus pantatnya, kemudian aku meremas-remas pantatnya. Mbak
Femi cuma melenguh kecil saat aku meremas pantatnya.
Kemudian aku
beranikan diri untuk meremas payudaranya, walaupun masih dari luar
kaos. Tapi karena kaosnya tipis dan Branya adalah model bra yg tipis
tanpa kawat, aku dengan mudah meremas-remas kedua payudara yg sering aku
nikmati dari jauh tersebut. Kali ini mbak Femi melenguh agak keras
walaupun tdk melepas ciumannku. Aku loloskan tanganku kedalam kaosnya
mencoba melepas kait branya dari belakang. Tapi mbak Femi bertindak
lebih, dia membuka kaos sekaligus branya.
Melihat dia membuka
kaos, aku ikut membuka kaosku. Aku menjaga kondisiku selalu sama dengan
dia agar dia percaya. Sambil aku membuka kaos, mbak Femi menata bantal
sofa yg ukurannya besar diujung sofa kemudian dia bersandar disitu
dengan pasrah. Selesai membuka kaos, aku posisikan tubuhku diantara
selangkangannya, dia membuka selangkangannya agak lebar untuk
memudahkanku menindihnya.
Aku kembali menciumnya, kali ini sambil
meremas-remas payudaranya yg memang masih sangat kenyal itu.
Sekali-sekali aku cium pipi dan lehernya. Aku juga kadang-kadang
menjilat lehernya hingga membuat dia bergetar beberapa saat.
Ciuman
aku turunkan kearah payudara kanannya. Perlahan-lahan aku kecup sekitar
payudaranya tapi aku hindarkan pentilnya. Kemudian aku jilat memutar
mengecil hingga akhirnya sampai ke pentil. Aku hisap sesaat kemudian aku
pindah ke payudara kiri untuk memperlakukan hal yg sama.
Sepertinya
mbak Femi tdk sabar, kemudian dia menarik tanganku dan menekan
telapakku kearah payudaranya yg bebas. Aku mengerti, kemudian aku
remas-remas perlahan payudaranya sambil kadang-kadang memutar-mutar
pentilnya.
Serangan aku tingkatkan. Perlahan aku elus-elus paha
dalamnya. Mbak Femi kelojotan menerima seranganku. Aku menyusupkan
tanganku kedalam celana dalamnya. Langsung terasa olehku lipatan memek
yg diselimuti bulu-bulu halus, sudah sangat basah disana.
Tiba-tiba
mbak Femi menarik celananya untuk membuka. Wah buru-buru sekali mbak
ini Aku membantu meloloskan celana pendek tersebut. Kemudian aku sendiri
membuka celana panjangku. Sekarang kami sudah sama-sama telanjang.
Aku
tindih mbak Femi sekali lagi. Rencanaku sih aku ingin mencium bibirnya,
kemudian turun ke payudaranya baru kemudian mencium memeknya. Tapi mbak
Femi sudah tdk sabaran. Dia menarik-narik k0ntolku untuk diarahkan ke
memeknya. Hmm.. sepertinya mbak Femi sudah begitu lama menahan birahinya
sehingga ingin langsung tusuk saja. Aku turuti kemauannya, aku arahkan
k0ntolku ke memeknya, tapi mbak Femi masih menggenggam k0ntolku seakan
tdk sabar agar k0ntolku dimasukkan kememeknya.
Aku dorong
perlahan k0ntolku hingga amblas semua, mbak Femi melenguh agak keras,
badannya terasa begitu rileks seakan merasa lega akhirnya yg
diidam-idamkannya tercapai juga.
Mbak Femi terdiam sesaat hanya
menerima kocokanku yg baru perlahan. Tapi tiba-tiba mbak Femi menjadi
sangat liar, tangannya menekan erat pantatku sambil menggoyangkan
pinggulnya kekanan-kekiri dengan liar, seakan kocokanku tdk cukup Wah
begini deh kalo cewek dianggurin sama suaminya, jadi super liar
Mbak
Femi berteriak-teriak keenakan, sambil terus memutar-mutar pinggulnya
mengikuti irama kocokan k0ntolku. Tapi tiba-tiba tubuh mbak Femi
menegang sambil berteriak kencang. Terasa cairan menyemprot dari dalam
memeknya, dia orgasme hebat.
Kemudian badannya terasa sangat
lemas, dia memandangku dengan senyum kecil. Dimemeknya terasa sangat
basah, aku merasa cairan memeknya sampai menetes keluar. Aku kocok
perlahan karena aku belum apa-apa, tapi sepertinya orgasme mbak Femi
begitu hebat sehingga dia tetap tergolek lemas sambil tersenyum kecil
seperti diawang-awang. Akhirnya aku hentikan kosokanku dan aku cabut
k0ntolku dari memeknya, karena mbak Femi terlihat semakin lemas dan
terlihat menjadi mengantuk.
Akhirnya aku angkat mbak Femi dan aku
tidurkan di kamarnya. Aku tdk memakaikan pakaiannya, hanya
menyelimutinya, kemudian dia tertidur.
Aku memakai pakaianku
kembali dan duduk ditempat tidur menemani mbak Femi yg tertidur sambil
menonton televisi yg memang ada di dalam kamarnya tersebut.
Sekitar jam 7 malam tiba-tiba mbak Femi memelukku dari belakang, kemudian menggelayut di punggungku.
“eh udah bangun mbak ?” tanyaku
Dia cuma mengangguk sambil tetap memelukku erat.
“Maaf ya Yan..” katanya manja.
“Maaf kenapa ?” tanyaku, sambil mengelus tangannya yg melingkar ke dadaku.
“Maaf tadi aku langsung tidur, padahal kamu belum apa-apa” kata mbak Femi
“Trus kamu gimana ?” tanyanya sambil meraba k0ntolku dari luar celana.
“Enggak apa-apa kok mbak” jawabku sambil memutar badanku. Kemudian aku memeluk tubuhnya erat.
Entah kenapa aku jadi sayang sekali dengan wanita itu. Aku kecup keningnya sekali kemudian aku peluk erat lagi.
“Mau
diterusin sekarang ?” bisik mbak Femi yg masih dalam pelukanku. “Nanti
aja mbak” jawabku. “Kita makan malam aja dulu yuk” ajakku. Kemudian mbak
Femi berdiri dan memakai bathrobe. “Ayo, aku dah masak tadi siang
khusus buat kamu” ajak mbak Femi kearah meja makan.
Selama makan
malam kami bercerita panjang. Dari pembicaraan itu aku tahu kalau mbak
Femi memang memiliki nafsu seks yg sangat tinggi tapi sayang mas Anto
jarang pulang. Dia sebenarnya sering tdk tahan, tapi tdk mau menghianati
mas Anto, tapi saat bertemu aku, mbak Femi menaruh perhatian ke aku,
makanya saat aku menawarkan bantuan waktu itu, mbak Femi langsung
menanggapinya dengan serius.
Sehabis makan kami menonton
televisi. Kami duduk di lantai yg dialasi permadani. Mbak Femi duduk
diantara selangkanganku yg kubuka lebar, dia menyandarkan tubuhnya ke
dadaku, sambil aku memeluknya dari belakang.
Selama nonton tv,
kami seperti pasangan yg sedang dimabuk kasmaran. Mbak Femi bersikap
sangat manja kepadaku sedang akupun memanjakannya dengan senang hati.
Sambil memeluknya dari belakang, sesekali aku membelai rambutnya dan
mencium tengkuknya yg putih bersih. Mbak Femi cuma melenguh pelan sambil
sekali-sekali mencium tanganku yg memeluknya.
perlahan aku mulai
mengelus-elus payudaranya, mbak Femi mulai duduk dengan gelisah.
Apalagi saat aku meremas payudaranya, tubuhnya menegang dan melemas
seirama dengan remasanku. Tangan kananku aku selipkan masuk kedalam
celana dalamnya. Perlahan aku elus garis memeknya, terasa perlahan
cairan memeknya mulai membanjir.
Tangan kiriku masuk kedalam
bathrobenya langsung meremas payudaranya yg tdk dibaluti bra lagi.
Sementara jari tengah tangan kananku mulai menusuk memeknya, terasa
memeknya berdenyut-denyut hebat.
Mbak Femi tdk sabar kemudian
membalikkan badannya, kemudian dia menciumku dengan ganas, sedangkan
tangannya menyerbu celanaku berusaha untuk mengeluarkan k0ntolku, Aku
buka ikat pinggang dan resletingku sehingga mbak Femi bisa menarik
k0ntolku keluar dan mulai mengelus-elusnya.
“Mbak dikamar aja yuk” ajakku.
Mbak
Femi cuma mengangguk. Kemudian aku menuntun dia menuju kamar tidurnya.
Sampai dikamar tidur aku menelentangkannya ditengah tempat tidur,
kemudian aku melepaskan bathrobe dan celana dalamnya sehingga dia
telanjang bulat. Kemudian aku melepaskan baju dan celanaku sehingga
akupun telanjang bulat.
Perlahan aku merangkak diatas tubuhnya
untuk memposisikan tubuhku diantara selangkangannya. Kemudian aku
mencium bibirnya perlahan. Ciuman aku turunkan kelehernya, sesekali aku
jilat lehernya. Ciuman kemudian aku turunkan kembali ke payudaranya.
Disitu aku menyedot pentil dan meremas-remas payudaranya. Sesekali
pentilnya aku gigit kecil untuk memberinya sensasi.
Ciuman aku
turunkan lagi ke perutnya yg rata tersebut. Disitu aku baru sadar
ternyata pinggul mbak Femi sangat bagus. Aku cium pinggulnya kemudian
paha dalamnya. Aku sengaja melewatkan memeknya untuk sasaran akhir. Dari
pahanya aku cium betisnya sampai aku cium ujung kakinya.
Selanjutnya
gerakan aku balik, aku cium betisnya, kemudian aku cium pahanya,
selanjutnya, perlahan aku kecup memeknya. Aku tatap wajah mbak Femi dari
antara selangkangannya, wajahnya terlihat tegang menunggu hal
selanjutnya yg aku kerjakan.
Kemudian aku kecup memek itu sekali
lagi. Dengan menggunakan jariku, aku sibak bulu jembutnya sehingga
memeknnya terlihat jelas, perlahan aku jilat bibir memek kiri dan
kanannya perlahan. Selanjutnya dengan gerakan pasti jilatan aku arahkan
ke klitorisnya. Klitorisnya tdk terlalu besar tapi cukup mudah untuk
dijilat kemudian aku hisap perlahan.
Pinggul mbak Femi semakin
tdk tenang, dia seakan menghindari jilatannku tapi tangganya menekan
kepalaku untuk terus menjilati klitorisnya. Cairan memeknya keluar
sangat banyak.
Kemudian aku sejajarkan tubuhku dengan tubuhnya,
dia mengerti kalu kau ingin penetrasi ke memeknya. Tapi aku tunda
sebentar, aku cuma menggosok-gosokkan kepala k0ntolku ke bibir memeknya.
Dia meringis seperti protes karena aku berlama-lama, aku cuma
membalasnya dengan seyum kecil. Dia mencoba menekan pantatku, tapi aku
tahan.
Dia menatapku dengan wajah protes, dia terlihat frustasi.
Dia mencoba menekannya sekali lagi, tapi tetap aku tahan, dia semakin
frustasi. Kemudian aku kecup bibirnya sekali dan aku masukkan k0ntolku
sampai mentok.
“Kamu jahat sayang.. kamu jahat..” bisik mbak Femi saat aku memeluknya erat setelah memasukkan k0ntolku.
Aku
pompa k0ntolku ke memeknya perlahan, dan mbak Femi meresponnya dengan
mengikuti gerakanku. Walaupun sebenarnya ini posisi yg konvensional,
tapi entah kenapa terasa begitu nikmat. Mungkin karena aku sudah
merasakan benih-benih cinta dan mbak Femi pun begitu sehingga terasa
setiap gesekan k0ntolku dan memeknya seperti menyalurkan energi cinta
diantara tubuh kami.
Aku bangkit dan berlutut diantara
selangkangannya dengan k0ntolku masih didalam memeknya. Aku taruh jari
tengahku ke mulutnya, dan aku hentikan gerakan k0ntolku. Pertama-tama
dia bingung, tapi kemudian dia menghisap perlahan jariku. Saat dia
menghisap jariku, gerakan k0ntolku aku selaraskan dengan gerakan
hisapannya. Dia tersenyum lebar, mbak Femi mengerti permainan ini,
kemudian dia mulai menghisap mengikuti bagian mana dari memeknya yg
ingin ditusuk oleh k0ntolku. Bacaan sex top:
Cerita Dewasa Frustasi Karena Puncak Birahi WanitaLama-lama
gerakan hisapnya makin cepat sehingga aku makin susah menyelaraskan
gerakannya dengan k0ntolku, sepertinya dia sedikit lagi orgasme. Aku
tarik jariku dan aku menindihnya dengan gaya konvensional. Perlahan aku
pompa memeknya kadang pelan, kadang cepat. Mbak Femi terlihat makin
dekat dengan orgasmenya, badannya makin tegang.
Tak lama tubuh
mbak Femi melengkung sambil dia terpekik kecil, memeknya terasa licin
sekali. Aku percepat pompaanku dan akupun menekan k0ntolku dalam-dalam
sambil menyemprotkan spermaku ke rahimnya.
Kemudian aku memeluknya sambil membisikkan
“Aku cinta kamu mbak”. Mbak Femi tersenyum kemudian memelukku erat seperti tdk mau dilepaskan.